< kembali
Unduh Laporan
Siklus sosiokarbon: Merakit dan mengatur karbon hutan di Indonesia
Iklim dan Pemanasan Global; Kebijakan Pemerintah | Nasional | Geoforum Volume 99, February 2019, Pages 32-41
Unduh Laporan
Ketika program REDD + (Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan) Indonesia dibuka, program ini mengubah orang dan tempat-tempat dengan cara yang tidak terduga, dan mengkonfigurasi ulang proses manusia dan non-manusia. Dalam makalah ini kami menyadari bahwa tata kelola karbon hutan lebih dari sekadar karbon. Berkaca pada pengamatan dari penelitian di Indonesia, kami mengembangkan konsep siklus sosiokarbon dalam upaya untuk melampaui dualisme manusia-alam yang menjadi ciri banyak pekerjaan REDD +. Kami melihat tata kelola karbon sebagai rangkaian pengaturan yang muncul yang secara terus-menerus diuji dan ditantang melalui agen beragam pelaku manusia dan non-manusia. Dengan mengambil wawasan dari literatur tentang socionatures, dan khususnya tentang kerja pada siklus hidrososial, kami mendekati karbon sebagai pencapaian socionatural, dibentuk melalui hubungan antar institusi, teknologi karbon, dan atom C. Pendekatan kami menampilkan kembali REDD + sebagai program yang secara inheren bersifat politis, dan bukan sebagai respons tekno-ilmiah terhadap perubahan iklim. Ini, kami berpendapat, membuka cara baru untuk membuat konsep dan mendekati karbon. Lensa sosiokarbon menyoroti pentingnya penelitian sosial dalam merekonseptualisasi siklus karbon biofisik; mengedepankan pertanyaan keadilan dan kekuasaan (siapa yang menang dan siapa yang kalah dari inisiatif karbon); dan membantu memahami apa itu karbon, bagaimana karbon diketahui, dan bagaimana persaingan klaim karbon dipertahankan. Kami menyarankan bahwa lensa sosiokarbon menyediakan banyak titik masuk untuk mengejar geometri kekuasaan yang lebih adil |