Kendaraan elektrik, polusi udara, dan kota motor: Survei preferensi keinginan mengadopsi kendaraan elektrik di Solo, Indonesia
Sumber Daya Energi Terbarukan; Energi dan Makroekonomi | Jawa | Transportation Research Part D: Transport and Environment Volume 68, March 2019, Pages 52-64
Unduh Laporan
Penelitian ini menunjukkan hasil eksperimen pilihan untuk menilai sejauh mana potensi motor listrik untuk menggantikan motor berbahan bakar bensin di Solo, Indonesia. Responden yang disurvei diberi lima pilihan skenario yang mana mereka diminta untuk memilih antara motor konvensional, motor listrik, dan tidak ada motor berdasarkan harga, kecepatan, rentang, dan waktu isi ulang. The Kleinman Center for Energy Policy dari University of Pennsylvania, Technologies for Safe and Efficient Transportation University Transportation Center, dan Kota Kita membantu riset ini.
Sekitar 1200 orang mengisi kelima skenario dan menjawab sepenuhnya pertanyaan-pertanyaan terkait dengan kondisi sosio-ekonomi dan preferensinya. Untuk memperkirakan kemungkinan memilih jenis motor berbeda, data survei dimasukkan dalam model logit campuran dengan koefisien acak. Spesifikasi ini memungkinkan korelasi antar-pilihan pada suatu periode, substitusi fleksibel pada semua alternatif pilihan, serta variasi preferensi konsumen.
Hasilnya menunjukkan bahwa ada pasar bagi motor listrik namun harga dan performanya harus bisa bersaing dengan motor bensin berbiaya rendah. Kebijakan tambahan yang bisa mengatasi permasalahan seperti emisi, pemajakan atau pelarangan motor beremisi tinggi, naiknya harga BBM, dan kebijakan yang mendorong beralihnya konsumen ke motor yang lebih ramah lingkungan.