Dampak investasi langsung asing, pertumbuhan ekonomi, dan konsumsi energi terhadap emisi gas rumah kaca di negara berkembang
Energi dan Makroekonomi; Iklim dan Pemanasan Global; Lingkungan dan Pembangunan | Nasional | Science of The Total Environment Volume 646, 1 January 2019, Pages 862-871
Unduh Laporan
Selaras dengan Sustainable Development Goal 17 untuk meningkatkan kemitraan global dalam pembangunan berkelanjutan, penelitian ini meninjau dampak investasi langsung asing, pertumbuhan ekonomi, dan konsumsi energi terhadap emisi gas rumah kaca di lima negara berkembang yang memiliki emisi gas rumah kaca dari bahan bakar tertinggi. Riset ini didanai International Macquarie University Research Training Program (iMQRTP) Scholarship, Macquarie University, Australia.
Penelitian ini melihat hubungan antara investasi asing langsung (FDI) yang masuk, pertumbuhan ekonomi, dan konsumsi energi terhadap emisi gas rumah kaca dari 1982 sampai dengan 2016 untuk China, India, Iran, Indonesia, dan Afrika Selatan. Penelitian ini menggunakan regresi data panel dengan standar error Driscoll-Kraay, dengan pendekatan estimasi uji U serta regresi kuantil panel dengan ‘non-additive fixed-effect’.
Hasilnya: Ada hubungan positif yang kuat antara konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca serta validitas hipotesis ‘pollution haven’ terkonfirmasi. Hipotesis kurva environmental Kuznets valid untuk Cina dan Indonesia; kedua, hubungan berbentuk-U valid untuk India dan Afrika Selatan. Masuknya FDI bersamaan dengan transfer teknologi bersih serta perbaikan tenaga kerja dan praktik pengelolaan lingkungan akan membantu negara-negara berkembang untuk mencapai SDG-nya. Pencegahan gas rumah kaca bergantung pada perbaikan efisiensi energi, diterapkannya teknologi bersih dan modern, seperti energi terbarukan, nuklir, serta penggunaan sekuestrasi karbon dalam proses produksi bahan bakar dan energi biomassa. Penelitian selanjutnya bisa diarahkan untuk melihat peran perdagangan internasional dalam peningkatan polusi menggunakan EKC dan hipotesis ‘pollution haven’